Opera adalah nama yang cukup aneh untuk disematkan pada makanan. Hal ini mengundang beribu tanya. Tapi ada terlalu banyak versi cerita di balik nama Opera, hingga tidak ada yang tahu pasti mengapa nama kue mirip tiramisu ini diberi nama Opera. Jika memang tidak ada kisah pastinya, maka kami pun menciptakan versi filososfis kami sendiri.
Opera Cake by DJ Coffee Corner |
Opera Cake, mungkin adalah simbol hubungan antara laki-laki dan wanita, yang tercipta dalam bentuk sepotong kue. Kue lapis bertekstur selembut kue bolu ini, menawarkan rasa manis dan pahit yang saling menyatu. Bagaimana rasa kue ini tidak kaya, jika lapisan-lapisan jaconde atau sponge cake almond-nya dituang dengan sirup kopi. Tidak hanya satu lapisan, tapi pada lapisan-lapisan berikutnya, kue ini terus-menerus diguyur dengan buttercream kopi, lalu selapis krim coklat. Hingga akhirnya diguyur lapisan coklat (glaze ganache) mengkilat di atasnya.
Begitu juga hubungan asmara antara laki-laki dan perempuan. Ada banyak lapisan yang disingkap tiap saat. Kadang pada lapisan tertentu kita mendapatkan manisnya. Tapi tidak jarang juga rasa pahit yang kita gigit pada lapisan berikutnya.
Rasa yang datang silih berganti itulah, yang menurut kami layak disebut pengalaman romantis personal. Bukan melulu kisah indah berbalut manis madu yang membosankan. Kisah Cinderella menjadi menarik, karena sebelum bertemu pangeran. Dia harus bersusah-susah dulu bukan?
Karena alasan di atas. Kami menyebut karya yang satu ini, sebagai karya seni beraliran romantisme di bidang Pastry. Kami mencoba untuk percaya, bahwa makanan hanyalah sekedar makanan. Namun kami tidak bisa memungkiri. Ada 'sesuatu' yang terbangkitkan, kala menikmati kue ini sore hari di pinggir pantai dengan ditemani secangkir teh manis yang pas, apalagi sambil menatap nuansa langit yang akan berubah menuju senja. Hemmm, , , mungkin 'sesuatu' yang dibangkitkan oleh Opera Cake itu, adalah sepotong memori.
OPERA CAKE RECIPES
- 6 putih telur, suhu ruang
- 30 gram gula
- 225 gram bubuk almond
- 225 gram icing sugar, atau gula bubuk
- 6 btr telur
- 70 gram terigu
- 45 gram butter tawar, lelehkan dan dinginkan
- 150 ml air panas
- 3sdm gula pasir
- 1 1/2 sdm espresso atau kopi instan
- 2 sdm (10 gram) kopi instant
- 2 tablespoons (15 gram) air panas
- 1 cup (100 gram) gula
- 1/4 cup (30 gram) air
- 1 sdt vanila
- 1 btr telur utuh
- 1 btr kuning telur
- 200 gram butter tawar, suhu ruang
- 240 gram DCC, cincang
- 125 gram susu cair
- 30 gram krim kental
- 60 gram butter tawar, suhu ruang
- 150 gram DCC, cincang
- 115 gram butter tawar
Cake
Siapkan oven di suhu 220C.
Dengan kecepatan sedang, kocok putih telur sampai berbusa. Masukkan gula, kocok kembali sampai putih telur kaku.Sisihkan.
Dalam mangkok terpisah, campurkan tepung almond, gula halus, dan telur. Kocok mikser dengan kecepatan sedang sampai agak ringan dan bervolume, kurleb 3 menit.
Tambahkan tepung, kocok rata hingga tepung menyatu. Tambahkan butter yg sudah dilelehkan,
Bagi adonan jadi 4 bagian, panggang terpisah untuk masing2 lapisannya.
Panggang selama 5-7 menit hingga matang. Angkat, dinginkan.
Coffee Syrup
Campur air panas, gula, dan kopi bubuk. Aduk rata, dinginkan.
Coffe Buttercream
Campurkan bubuk kopi dan dan air panas, aduk rata. sisihkan.
Kocok kuning telur dengan mikser dengan kecepatan tinggi hingga pucat dan berbusa.sisihkan.
Campurkan gula, air, vanila ekstrak, panaskan. Aduk hingga gula larut dan tercampur rata.
Tuang sirup gula di atas secara perlahan-lahan ke kocokan telur sambil dikocok dengan kecepatan rendah.
Naikkan kecepatan hingga medium-high. mikser selama 5 menit hingga terbentuk campuran yang tebal dan mengkilap.
Kurangi kecepatan mikser, masukkan butter. Aduk rata
Tuang larutan bubuk kopi dan air, aduk rata.
Simpan di kulkas dalam wadah tertutup. Kocok sebelum diaplikasikan pada cake.
Chocolate Ganache
Panaskan krim dan susu cair hingga beruap. Angkat, masukkan dcc cincang dan butter. Aduk hingga tercampur rata
Chocolate Glaze
Tim DCC, setelah leleh angkat dan masukkan butter. Aduk hingga tercampur rata
Oh asyik membaca filosofi di belakang Opera Cakes ini. Betapa suatu makanan bisa disisipi berbagai makna ya..:)
BalasHapusMungkin Evi juga sama sentimentilnya seperti kami, , , kapan-kapan kita bisa berbagi cerita di tempat kami yang sederhana. Di Kuta Lombok :)
BalasHapus